Evra: Arsenal seperti Bayi

Evra: Arsenal seperti Bayi
Arsenal kalah 0-1 di markas Sheffield United. (Foto: Michael Regan/Getty Images)

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Patrice Evra menyoroti mentalitas Arsenal usai dikalahkan Sheffield United. Eks bek Manchester United itu menilai Arsenal tak berubah: masih seperti bayi.

Arsenal kalah 0-1 saat bertandang ke Bramall Lane, Selasa (22/10/2019) dini hari WIB, pada laga pekan kesembilan Liga Inggris. Satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan ini dicetak oleh Lys Mousset pada menit ke-30.

Kendati dominan dalam penguasaan bola, The Gunners kerepotan meladeni permainan agresif tuan rumah. Dari penguasaan bola sebesar 68%, Arsenal cuma mencatatkan tiga tembakan on target.

Sementara Sheffield memang hanya membukukan dua peluang mengarah ke gawang, tapi mampu memetik satu gol.

Evra yang menjadi analis tamu di Sky Sports melihat Sheffield sepenuhnya layak dengan tiga poin, atas kegigihan dan ketangguhan yang ditunjukkan. Sementara Arsenal disebutnya tak pernah berubah sejak era Arsene Wenger, masih saja bermental lemah.

"Sheffield United layak dengan kemenangan itu, tapi saya tak terkejut soal Arsenal. Saya dulu memanggil mereka 'bayi saya' 10 tahun lalu, dan mereka masih begitu ketika saya melihat mereka dan rasanya mereka adalah 'bayi saya' dan itulah kebenarannya, saya tak sedang melecehkan ketika mengatakan itu," ungkap mantan bek MU itu.

"Mereka tampak cantik, tapi mereka tidak terlihat seperti tim juara. Mereka memainkan sepakbola yang bagus, tapi saya dulu sangat senang menghadapi mereka, karena saya tahu saya akan menang," imbuhnya seperti dilansir detiksport.

Meski punya pemain-pemain top seperti David Luiz, Pierre-Emerick Aubameyang, atau Alexandre Lacazette, Evra menilai tak ada sosok pemimpin di skuat Arsenal.

"Saya cuma tak melihat adanya kepemimpinan. Saya tak melihata ada karakter atau kepribadian di tim ini. Mereka tampak lemah secara mental," sambungnya.

"Mereka punya pemain besar dalam diri David Luiz, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Alexandre Lacazette, tapi sudah ada yang hilang selama beberapa tahun. Matteo Guendouzi bermain di lini tengah tim ini, tapi sebelumnya dia bermain di divisi dua Liga Prancis dan dia bahkan tak bermain secara rutin, dan dia adalah pemain terbaik di tim ini (Arsenal)," tandasnya.

Dengan kekalahan ini, Arsenal tertahan di posisi lima klasemen dengan 15 poin dari sembilan laga.

Berita Lainnya

Index