Nagari di Kaki Langit

Nagari di Kaki Langit
Wakil Ketua DPD Alumni UBH Riau

Oleh: Roni Bojan...

Nagari yang hijau dengan hamparan sawah dan kolam ikan yang menjadikan sumber mata pencaharian anak nagari, sehingga terbesik rasa terucap makna (penjual anak dan jual tanah suka-suka.

"Dimana nagari ini terletak di kaki gunung sago, pemandangan nan indah yang membuat para pengkagum alam memanggil hati di setiap orang luar untuk datang, sakin indah alamnya dan elok udara kaki gunungnya".

Siapa yang tak tau dengan nagari ini?
Central politiknya kab. 50 kota terbukti di tahun-tahun emasnya anak nagari ini, lima orang yang duduk di dewan. Sejarah membuktikan. Coba kita tanya Dt. Karongkong dan Bustaman, benar apa benar fakta dan realita adanya.

Kapankah masa ini akan terulang atau adakah kira-kira? Putra-putri daerah yang akan mendulang masa ini ataukah hanya akan menjadi sebuah sejarah semu tampa ada jejak baru, wallahualam.

Ketika keegoan mengalahkan mata hati sehat untuk sebuah kemajuan nagari dikaki Langit ini, jangan bilang nagari hebat apalagi nagari maju.
 
Kalau pun itu juga dengan gaya keegoan dan dalam bahasa kiasan MANSUR atau bila Ia tanduk bakubang asa lai muncung makan (biar yang lain di dustai, asal kantong penuh). Jangan berpikir sesaat tapi pikirkan kan la rakaat. Kejar dunia untuk bekal di akhirat.
Ada kutipan tadi siang dari teman saya : "JIKA AKHIRAT DIATAS KEPALA MAKA DUNIA AKAN RINGAN.
JIKA AKHIRAT DILETAKKAN DIKAKI MAKA LANGKAH AKAN BERAT".

Begitu juga dengan Pilwanag yg sudah dekat...siapa pun yg akan maju anak nagari itu adalah hak masing (yg penting memenuhi syarat). Pesan, letakkan lah amanah diatas KEPALA jangan DI KAKI.

Penulis: Roni Bojan

Editor: Hendra Baharius

Berita Lainnya

Index