Jepang Bersiap Tetapkan Status Darurat Corona

Jepang Bersiap Tetapkan Status Darurat Corona
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuturkan pemerintah berencana menetapkan status darurat terkait penyebaran virus corona (Covid-19), Senin (6/4).

Selain penetapan status darurat, Abe juga mengajukan kucuran paket dana stimulus sebesar US$1 triliun demi memulihkan perekonomian negara yang anjlok akibat dampak pandemi corona.

"Kami berharap dapat mengumumkan status darurat secepatnya pada esok hari setelah mendengar masukan dari panel penasihat," kata Abe kepada wartawan di Tokyo seperti dilansir CNNIndonesia. 

Kedua langkah tersebut diambil Abe menyusul lonjakan kasus virus serupa SARS itu di Ibu Kota Tokyo dan beberapa kota lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Pihak berwenang Jepang menemukan setidaknya 148 kasus virus corona baru di Tokyo dalam sehari pada Minggu (5/4). Jumlah itu menjadi rekor tertinggi Jepang dalam satu hari.

Media lokal Jepang melaporkan status darurat diperkirakan hanya akan diterapkan di beberapa bagian negara yang sangat terdampak wabah corona selama setidaknya 21 hari. Japan Times  melaporkan wilayah-wilayah itu termasuk Tokyo, Osaka, dan Hyogo.

Status darurat akan memberikan kewenangan para gubernur daerah untuk mengimbau penduduk melakukan karantina mandiri dengan berdiam diri di rumah.

Pemerintah daerah juga memiliki kewenangan untuk meminta sejumlah usaha dan bisnis untuk tutup sementara waktu. Selain itu, status darurat juga memungkinkan pemerintah mengambil alih hak tanah dan bangunan untuk tujuan medis.

Meski begitu, status darurat tidak memberikan kewenangan secara hukum bagi pemerintah daerah untuk memaksakan penerapan aturan-aturan tersebut. 

Status darurat juga tak memberikan legitimasi bagi pemerintah daerah untuk menghukum setiap pihak yang melanggar aturan selama krisis corona ini berlangsung.

Walau ada pembatasan pergerakan dan aktivitas, status darurat tidak mempengaruhi operasional transportasi umum.

Namun, pemerintah Tokyo mengisyaratkan akan meminta operator kereta bawah tanah untuk mengurangi operasional hingga 50 persen. 

Jepang mengonfirmasi kasus corona pertama sekitar pertengahan Januari lalu. Jepang menjadi salah satu negara di Asia Timur yang sangat terdampak wabah virus yang berasal dari China itu.

Per hari ini, Jepang tercatat memiliki 3.654 kasus corona dengan 85 kasus kematian, dan pasien dinyatakan sembuh 575.

Berita Lainnya

Index