Ia juga mengkritik penarikan Amerika Serikat dari persetujuan nuklir Iran

Erdogan: Negara Bersenjata Nuklir 'Mengancam Dunia'

Erdogan: Negara Bersenjata Nuklir 'Mengancam Dunia'

ANKARA, RIAUREVIEW.COM - Presiden Turki, Tayyip Erdogan pada hari Senin (21/05/2018), menuduh negara-negara bersenjata nuklir "mengancam dunia", dan juga mengkritik kebijakan Amerika Serikat yang menarik diri dari persetujuan nuklir Iran yang telah disahkan pada tahun 2015.

Menurutnya, keberadaan 15 ribu pucuk nuklir di dunia akan mengancam keamanan dan komunitas global, seperti yang dilansir dari Reuters dan Sputnik International.

1. 15 ribu pucuk nuklir dianggap mengancam keamanan dunia

Erdogan: Negara Bersenjata Nuklir 'Mengancam Dunia'National Interest

Erdogan melihat keberadaan 15 ribu pucuk senjata nuklir yang dimiliki beberapa negara di dunia akan sangat mengancam keamanan dunia. Baginya, negara-negara yang menggunakan senjata nuklir tidak memiliki kredibilitas dan selalu melihat ancaman dalam komunitas internasional.

Rusia dan Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki senjata nuklir hingga kapasitas lebih dari 1000 buah. Oleh sebab itulah mengapa mereka dianggap harus bertanggung jawab atas bertumbuhnya, keinginan negara lain untuk memiliki persenjataan nuklir, seperti Iran dan Korea Utara.

 

2. Timur Tengah harus bersih dari senjata nuklir

 
Erdogan: Negara Bersenjata Nuklir 'Mengancam Dunia'FPIF

 

Selain membicarakan ancaman nuklir dari negara seperti Rusia dan Amerika Serikat, Presiden Erdogan juga menyatakan bahwa Timur Tengah harus benar-benar bersih dari kepemilikan persenjataan nuklir.

Dalam pernyataan itu, Erdogan secara tidak langsung menyinggung Israel. Karena negara tersebut merupakan satu-satunya di Timur Tengah yang memiliki hulu ledak nuklir aktif.

Selain Israel, Turki juga mengkhawatirkan Iran diakibatkan penarikan sepihak Amerika Serikat dari persetujuan nuklir Iran. Hal ini menurutnya akan membuat Iran semakin lebih berani melakukan pengayaan dan pemutakhiran hingga ke titik hulu ledak nuklir.

3. Penarikan AS dari persetujuan nuklir Iran membuat hubungan Turki-AS kembali memanas

Erdogan: Negara Bersenjata Nuklir 'Mengancam Dunia'VOX
 

 

Pemerintah Amerika Serikat melalui perintah langsung dari Presiden Donald Trump sekitar 10 hari yang lalu, memutuskan untuk menarik diri dari persetujuan nuklir Iran yang telah disahkan pada 14 Juni 2015.

Persetujuan yang dikenal dengan the Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) antara Uni Eropa dan negara P5+1, yaitu Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat. Mereka semua bertugas untuk mengawasi perkembangan serta mengantisipasi pembuatan senjata nuklir oleh Iran.

Sayang, dengan mundurnya AS dari persetujuan membuat munculnya lubang yang cukup besar untuk dapat ditambal kembali oleh negara berpengaruh lainnya. Presiden Erdogan pun mengkritik kebijakan AS dan tidak akan menerima segala bentuk upaya yang mencoba untuk "menyalakan permasalahan kembali", dilansir dari Sputnik International.

Berita Lainnya

Index