Mitos dan Fakta Terkait Kacang Kedelai

Mitos dan Fakta Terkait Kacang Kedelai

RIAUREVIEW.COM -Sekarang ini semakin banyak orang yang memasukkan kacang kedelai ke menu diet harian. Kacang ini dianggap sehat dan membawa banyak manfaat. Walau begitu, masih ada sejumlah mitos yang membuat beberapa orang ragu memakannya.

Kacang kedelai termasuk dalam jenis protein nabati. Beberapa orang ada yang mengolahnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, hingga miso. Melihat dari olahannya, dahulu memang kacang ini menjadi makanan andalan dan makanan pokok di Asia.

Tapi, sudah banyak masyarakat dunia yang mengonsumsinya. Malah ada yang menganggap kacang kedelai. Menurut ahli gizi Rhiannon Lambert, kacang kedelai adalah sumber protein yang baik karena kandungan nutrisinya lengkap.

“Tidak seperti kebanyakan protein nabati, kacang kedelai mengandung semua asam amino esensial yang harus diperoleh tubuh. Secangkir kacang kedelai yang dimasak mengandung sekitar 22 gram protein, hampir sama dengan porsi steak," ungkapnya seperti yang dikutip dari Independent.

Lebih lanjut Rhiannon menjelaskan, jika kacang kedelai mengandung fitoestrogen. Kandungan tersebut dapat mencegah efek samping kelebihan estrogen dalam tubuh serta membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron. Selama ini memang timbul ketakutan bila kacang kedelai dapat membuat pria memiliki payudara yang bertumbuh.

"Hal itu sama sekali tidak benar. Kacang kedelai mengandung nol estrogen dan tidak ada bukti yang menunjukkan jika kacang tersebut dapat mengganggu perkembangan seksual atau mengurangi tingkat testosteron pria. Malah senyawa-senyawa dalam kedelai adalah antioksidan kuat yang memberi efek positif dalam perlindungan terhadap penyakit," jelas Rhiannon.

Mitos lain yang masih menimbulkan keresahan adalah kacang kedelai dapat menyebabkan kanker. Kebingungan terjadi karena dinilai senyawa pada kedelai dapat meniru estrogen dalam tubuh yang berkaitan dengan kanker.

"Namun nyatanya, di Asia timur dimana kedelai dikonsumsi paling banyak, tingkat kanker payudara, kanker prostat, penyakit kardiovaskular, dan fraktur tulang lebih sedikit," papar Rhiannon.

Secara keseluruhan, dirinya percaya jika produk dari kacang kedelai bergizi, lezat, dan membantu tubuh untuk mencapai pola makan nabati. Pada dasarnya untuk setiap studi yang menunjukkan gangguan dari kedelai atau gangguan hormonal, terdapat pula penelitian yang menunjukkan manfaatnya.

"Secara pribadi, produk kedelai yang difermentasi seperti miso dan beberapa kacang edamame tidak menyebabkan masalah pada tubuh," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index