Bahaya Merokok Dekat Anak-Anak

Bahaya Merokok Dekat Anak-Anak

RIAUREVIEW.COM -Masih banyak orangtua yang terbiasa merokok di hadapan anaknya. Padahal, hal ini merupakan contoh buruk yang membuat si kecil terancam dengan penyakit akibat paparan rokok.

Sayangnya, orangtua tidak pernah menyadari bahwa dirinya memberikan peluang kepada si kecil untuk berada di sekitaran perokok. Secara tidak langsung, mereka menjadi perokok pasif, yang justru menerima risiko berbahaya melebihi seorang perokok aktif.

Direktur Pulmonology Dr Vivek Anand Padegal dari Fortis Hospitals Bannerghatta Road Bangalore menjelaskan, rokok sangat mempengaruhi kehidupan si kecil. Dalam jangka panjang, dampaknya sangat serius yang bisa mengancam nyawa mereka.

"Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan dan tidak ada yang aman. Risiko meningkat ketika seseorang merokok selama kehamilan atau di hadapan anak-anak atau bayi," kata Dr Padegal," dilansir Thehealthsite, Rabu (30/5/2018).

Sebabnya, setiap batang rokok mengandung 600 bahan yang bersama-sama melepaskan 7.000 bahan kimia. Dari jumlah tersebut, 69 dapat menyebabkan kanker.

Laporan NCBI mengatakan, ibu hamil yang merokok bisa sebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Penurunannya sekira 150-250 gram dalam banyak kasus.

Tak hanya itu, merokok selama kehamilan memiliki beragam efek samping pada bayi. Dampaknya cukup serius, mulai dari serangan penyakit gangguan paru, pernapasan, hingga berujung kematian.

Karena itu, seorang ibu sangat layak menjaga bayinya terkena paparan rokok. Banyak pula kasus bayi lahir prematur dan keguguran yang kerap dialami seseorang.

Lebih fatalnya lagi, tingkat neonatal jumlahnya cukup tinggi dan harus dicegah. Itu karena asap yang keluar dari ujung rokok menyisakan zat-zat berbahaya yang menempel di benda sekitar atau pakaian yang digunakan.

Di sisi lain, ada juga korelasi dengan masalah perilaku anak-anak seperti hiperaktif. Anak cenderung mengalami gangguan perilaku ini karena terlalu sering terpapar asap rokok. Mereka juga akan mengalami penurunan IQ seiiring berjalannya waktu.

Anak-anak juga jadi lebih rentan mengidap berbagai masalah. Beberapa masalah yang dapat mereka hadapi termasuk infeksi telinga, batuk dan pilek, kerusakan gigi dan infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.

Ketika anak tumbuh, risiko anak memiliki paru-paru yang kurang berkembang sampai usia dewasa, dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak terpapar asap rokok. Mereka juga lebih rentan kena bronkitis dan pneumonia. Karena hal ini, prestasi belajarnya jadi menurun akibat bolos sekolah.

Berita Lainnya

Index