Harga Pertamax Turun, Warga Malah 'Lirik' BBM di SPBU Asing

Harga Pertamax Turun, Warga Malah 'Lirik' BBM di SPBU Asing
Ilustrasi

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Penurunan harga BBM jenis Pertamax dari Rp10.200 menjadi Rp9.950 per liter pada Sabtu (9/2) kemarin, tidak membuat konsumen pengguna kendaraan bermotor serta melirik PT Pertamina (Persero). Malah, sejumlah konsumen menyatakan lebih memilih membeli BBM jenis serupa di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing.

Alasannya, selisih harga yang ditawarkan SPBU asing dengan operator BBM pelat merah tersebut tak berbeda jauh, meski Pertamina telah menurunkan harga. Selain itu, kualitas bahan bakar juga dinilai lebih baik, dengan servis yang memuaskan. 

"Saya per pagi ini pindah ke Shell karena beda harganya semakin tipis antara Shell dan Pertamax di Pertamina. Shell juga pelayanannya baik, enggak ngantre," terang Ilham Dony, seorang karyawan swasta di Jakarta yang dilansir CNNIndonesia, pada Minggu (10/2). 

Apalagi, selain menjual BBM, ia mengingatkan SPBU asing juga menawarkan fasilitas pembayaran yang mempermudah konsumen. Seperti kartu debit dan kartu kredit, termasuk uang elektronik. 

Dengan kondisi tersebut, diperkirakan makin banyak orang yang akan beralih ke SPBU asing seperti dirinya. "Selain bisa melalui cash atau debit dan credit card, pembayaran juga mulai sekarang sudah bisa menggunakan uang elektronik," katanya. 

Senada dengan Ilham, Iqbal Widyawan juga mengutarakan hal serupa. Selain kualitas BBM yang terjamin, ia mengatakan banyak keuntungan lain yang didapat jika mengisi BBM di SPBU asing. 

"Karena Pertamax turun lagi, saya menggunakan (Pertamax) lagi. Saya seringnya kalau beli Pertamax di Shell sih soalnya suka dapat cashback dan selain itu dapat fasilitas tambahan, yaitu kaca mobil juga ikut dibersihkan," papar Iqbal. 

Tadi malam, Pertamina memutuskan menurunkan harga BBM jenis Pertamax lantaran harga minyak dunia yang menurun dan penguatan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 

Selain Pertamina, badan usaha penyedia BBM swasta lainnya juga mulai menurunkan harga produknya. Salah satunya, Shell Indonesia. 

Perusahaan minyak asal Belanda itu menurunkan harga BBM jenis Super RON 92, yang setara dengan Pertamax, dari Rp10.550-Rp10.450 menjadi Rp9.900 per liter. Sementara itu, produk V Power Shell juga turun dari semula Rp11.900-Rp12.050 per liter menjadi Rp10.950 per liter. 

Sementara itu, Saiful Rohim yang tinggal di Bandung, menganggap penurunan harga tak membuatnya beralih menggunakan Pertamax dari Pertalite. 

Menurut Saiful, harga Pertamax masih terlampau tinggi, sehingga ia masih setia menggunakan Pertalite untuk kendaraannya. 

"(Penurunan harga Pertamax) tidak mempengaruhi ya. Karena sampai hari ini saya masih tetap menggunakan Pertalite untuk motor atau mobil. Karena selisih harga (Pertalite dan Pertamax) masih cukup jauh," tutur Saiful. 

Akibat penurunan harga Pertamax, sejumlah produk BBM jenis tersebut juga mengalami penyesuaian harga. Untuk wilayah Jakarta, harga BBM nonsubsidi Pertamax Turbo turun dari Rp12.000 menjadi Rp11.200 per liter, Dexlite turun dari Rp10.300 menjadi Rp10.200 per liter, Dex turun dari Rp11.750 menjadi Rp11.700 per liter. 

Selain itu, Pertamina juga melakukan penyelarasan harga Premium (JBKP di wilayah Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp6.450 per liter, sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura, Bali. 

Sementara itu, harga Pertalite masih tetap sama di angka Rp7.650 per liter.

Berita Lainnya

Index