JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang laki-laki di dunia, termasuk Indonesia. Dokter ahli onkologi Aru Wisaksono Sudoyo menjelaskan kanker prostat merupakan kanker yang berkembang di organ prostat, organ yang terletak di dekat buah zakar.
"Organ prostat berfungsi menyimpan dan mengeluarkan cairan air mani. Kanker di prostat akan mengganggu air mani, saluran pembuangan urine, dan menyebar ke tulang jika sudah stadium lanjut," kata Aru yang merupakan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Kantor Pusat YKI, Jakarta, Selasa (24/9) dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Prostat.
Kanker prostat biasanya dapat dikenali dengan sejumlah gejala berupa sulit buang air besar, hilangnya kontrol terhadap urine, buang air kecil lebih sering, muncul darah di urine, dan gangguan ereksi. Saat kanker sudah menyebar ke tulang, gejala yang muncul dapat berupa nyeri di panggul, pinggul, dan dada serta nyeri pada tulang.
Menurut Aru, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab berkembangnya sel kanker. Penelitian menunjukkan 90-95 persen merupakan faktor lingkungan dan sisanya merupakan genetik.
"Untuk kanker prostat cenderung disebabkan metabolik, yang dapat diketahui adalah faktor risiko yang bisa mengarahkan ke kanker prostat. Semakin banyak seseorang memiliki faktor ini, semakin tinggi risiko terkena kanker prostat," tutur Aru.
Dilansir CNNIndonesia, Berikut faktor risiko yang dapat menjadi penyebab berkembangnya kanker prostat.
1. Usia
Kanker prostat dikenal juga sebagai kanker yang menyerang usia lanjut. Aru menyebut faktor usia berperan sangat besar dalam kanker prostat. Kanker prostat umumnya terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Studi menunjukkan satu dari 11 laki-laki yang berusia di atas 70 tahun ditemukan menderita kanker prostat.
2. Ras
Studi menunjukkan orang yang memiliki ras Afroamerika atau berkulit hitam lebih berisiko terkena kanker prostat. Di Indonesia, belum ada penelitian mengenai ras apa yang lebih berisiko karena masyarakatnya cenderung lebih homogen.
3. Riwayat Keluarga
Orang yang memiliki keturunan atau riwayat keluarga pernah terkena kanker prostat lebih berisiko untuk mengalami kanker prostat.
4. Hormon
Hormon berperan besar dalam penyakit kanker prostat. Ketidakseimbangan hormon dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
5. Obesitas
Laki-laki yang memiliki berat badan berlebih juga lebih mungkin terkena kanker prostat ketimbang orang dengan berat badan seimbang. Kegemukan telah terbukti dapat menyebabkan banyak kanker.
6. Makanan
Makanan yang tidak sehat seperti banyak lemak, tinggi gula, dan tinggi garam dapat memicu perkembangan kanker prostat.
Lihat juga: Menguak Mitos Tomat untuk Memperbesar Penis
7. Kurang matahari
Laki-laki yang kurang mendapatkan cahaya matahari juga berisiko terkena kanker prostat. Kekurangan cahaya matahari menyebabkan kekurangan vitamin D dan dikaitkan dengan perkembangan kanker.
"Kekurangan vitamin D merupakan faktor risiko yang ditengarai penyebab penting kanker prostat," ujar Aru.
Laki-laki yang memiliki faktor risiko kanker prostat, terutama yang berusia di atas 60 tahun, disarankan untuk melakukan deteksi dini kanker prostat dengan pemeriksaan ke dokter.