Pemda di India Gelontorkan Rp1.32 T untuk Warga Saat Lockdown

Pemda di India Gelontorkan Rp1.32 T untuk Warga Saat Lockdown
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh di kawasan utara India memutuskan mengirim US$81 juta (sekitar Rp1.32 triliun) kepada 2.75 juta penduduknya yang bekerja, sebagai uang saku ketika masa penguncian wilayah (lockdown) akibat virus corona  menyebabkan usaha tempat mereka bekerja tutup untuk sementara.

Seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (30/3), jika dihitung, rata-rata individu yang bekerja akan mendapat US$29.45 (sekitar Rp482.906). Uang itu dilaporkan sudah ditransfer oleh pemerintah setempat melalui rekening bank. 

Jumlah yang diterima tersebut setara dengan upah minimum regional di India selama tujuh hari. Namun, belum jelas bagaimana mekanisme bagi para penduduk untuk mendapatkan uang tersebut.

Menteri Besar Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, menyampaikan hal itu dalam jumpa pers melalui telekonferensi.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi keresahan masyarakat India di masa penguncian wilayah. Karena banyak usaha yang tutup, maka para penduduk yang menjadi karyawan, khususnya yang merupakan perantau, terancam tidak mendapatkan pemasukan.

Akibatnya terpaksa banyak dari para perantau itu terpaksa pulang kampung, yang justru dikhawatirkan semakin memperluas penyebaran virus corona.

Masa penguncian wilayah yang dimulai pada 24 Maret lalu selama 21 hari membuat seluruh toko, pabrik, perkantoran, pasar, proyek bangunan hingga tempat ibadah untuk sementara ditutup. Pemerintah hanya membolehkan toko sembako dan rumah sakit untuk tetap beroperasi.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada akhir pekan lalu sempat menyampaikan permohonan maaf kepada penduduk India yang merasa kecewa akibat pemberlakuan lockdown.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat ada 979 kasus virus corona di India, dengan 25 orang di antaranya meninggal.

Sedangkan dari data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, ada 1.071 kasus virus corona di India. Dari jumlah tersebut ada 29 orang meninggal, dan 100 pasien sembuh.

Berita Lainnya

Index