Siak Target Cetak Sawah Baru 12.000 Hektare untuk Swasembada Pangan

Siak Target Cetak Sawah Baru 12.000 Hektare untuk Swasembada Pangan
Bupati Siak Alfedri hadiri acara doa turun sawah dan penanaman padi di Dusun III Mukti Jaya, Kampung Langsat Permai, Kec. Bungaraya/foto: cakaplah.com

RIAUREVIEW.COM --Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak mulai mengusulkan program cetak lahan sawah baru untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan sesuai porgram prioritas nasional yang ditekankan oleh Presiden Jokowi.

Bupati Siak Alfedri menyampaikan usulan luas lahan yang dicetak mencapai 12.000 hektare tersebar di beberapa wilayah kecamatan yang memiliki potensi untuk persawahan.

Hal itu disampaikan Alfedri kepada ratusan petani saat menghadiri acara doa turun sawah dan penanaman padi di Dusun III Mukti Jaya, Kampung Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya, Rabu (3/7/2024).

Rencana cetak sawah baru itu berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor 25 tahun 2024 yakni mendorong percepatan dan peningkatan hasil pertanian untuk mencapai swasembada pangan.

Alfedri menyebut Kementerian Pertanian menargetkan tanam padi Gogo di Siak sekitar 560 hektare. Kemudian meminta Pemkab Siak untuk mempercepat cetak sawah baru seluas 12.000 hektare yang diusulkan paling lambat 7 Juli 2024.

"Insyaallah semua sudah kita siapkan lokasinya. Ini mendukung program prioritas presiden dalam rangka swasembada pangan dan ketahanan pangan," kata Alfedri.

Dia menjelaskan, lokasi yang potensial untuk persawahan ada di Kampung Tuah Indrapura, Kecamatan Bungaraya. Alfedri menilai lokasi itu nantinya bisa menjadi lumbung padi di Kabupaten Siak.

"Sementara target lahannya di Tuah Indrapura, tapi itu masuk Hak Pengelola Lahan (HPL) transmigrasi, di situ kita maksimalkan paling tidak separuh dari usulan 12.000 bisa itu, nanti di Kampung Lubuk Umbud Kecamatan Sungai Mandau juga. Ya itu kita perlu mungkin pinjam pakai lah, selain itu di wilayah lain bisa dikembangkan," katanya.

Luas lahan sawah di Siak, lanjut Alfedri, mencapai 4.183 hektare. Khusus di Kecamatan Bungaraya saja ada 2.400 hektare sisanya 1.000 hektare di Kecamatan Sabakauh, 800 hektare di Sungai Apit dan 200 hektare di Sungai Mandau.

Untuk cetak sawah baru, diperlukan perencanaan yang matang ke depan. Untuk itu, Bupati Siak juga berupaya meningkatkan sarana prasarana pertanian menunjang keberhasilan produksi sawah dengan memberikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).

Alfedri menyerahkan 29 unit Alsintan dari Kementerian Pertanian berupa 25 mesin pompanisasi, 1 Rice Planter, 2 Cultivator dan 1 set alat semprot dan benih padi untuk kelompok tani di lima kecamatankecamatan yakni Bungaraya, Sabak Auh, Sungai Apit, Sungai Mandau dan Tualang.

"Sekarang ini kita baru memenuhi 75 persen Alsintan untuk petani sawah di Siak. Kita minta bantu kebutuhan Alsintan 25 persen lagi ke Kementan, karena anggaran kita juga terbatas," ungkapnya.

Selain itu, Alfedri juga menyampaikan pada 2025 Pemkab Siak membangun pintu air sekunder terbesar di Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya untuk mengairi persawahan di tiga kampung yaitu Temuasai, Langsat Permai dan Jati Baru.

Pembangunan pintu air itu dinilai sangat penting mengingat kondisi musim kering akibat fenomena El Nino, berpengaruh peningkatan produksi dan ketahanan pangan dengan membuka sawah baru.

"Ya itu sudah ada DED-nya, cuma tertunda dan tahun depan sudah direalisasikan. Karena memang di daerah ini sulit air sementara para petani mengandalkan air tadah hujan yang ditampung di pintu air tersier. Jadi kita minta kepada dinas terkait u tuk bersama-sama mencari solusi masalah pengairan sawah ini," katanya.

 

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index