Tingkatkan Penjualan Produk, Dosen Unilak Latih Anggota KUB Graha Permai Membangun Produk Kreatif

Tingkatkan Penjualan Produk, Dosen Unilak Latih Anggota KUB Graha Permai Membangun Produk Kreatif

RIAUREVIEW.COM --Dimasa pandemic covid 19 saat ini hampir semua lini kehidupan terdampak dan yang paling dirasakan adalah bagi ibu rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga. Produk yang dihasilkan berupa produk jajanan dan makanan menjadi kurang mendapatkan respon dari para pelanggannya. Hal ini juga ditambah semakin ketatnya persaingan yang dirasakan mereka dalam menjajakan makanan olahan mereka sendiri.

Produk olahan makanan yang dihasilkan oleh anggota kelompok usaha bersama saat ini merupakan produk yang memiliki daya tahan antara seminggu sampai satu bulan. Produk ini antara lain berupa produk olehan daging seperti bakso daging dan juga nugget ayam, selain itu produk olahan keripik kacang dan juga keripik olahan ubi kayu serta produk olahan udang seperti amplang udang.

Produk-produk telah diproduksi dan dipasarkan melalui kelompok usaha bersama yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Hasil data dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan penjualan produk dimasa pandemi covid 19 ini rata-rata menurut sampai 25% dari sebelumnya dan bahkan produksi saat ini juga diturunkan, semua seminggu 3 kali produksi, saat ini hanya memproduksi semiggu sekali.

Kelompok usaha ini merupakan kelompok binaan dari dosen Fakultas Ekonomi yang semenjak berdiri terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Usaha terus menerus ini juga dilihat dari kendala-kendala yang dihadapi anggota kelompok dalam rangka menciptakan keunggulan produk usaha mereka yang selama ini masih terkesan biasa-biasa saja.

Kondisi seperti inilah yang dapat dilihat bahwa produk yang dihasilkan kurang kreatif, sehingga menyebabkan banyak persaingan dari produk serupa dipasaran dan kurang memiliki keunggulan dalam bersaing dengan produk sejenis. Selain itu juga adanya kesan anggota kelompok hanya ikut-ikutan membuat produk sejenis dengan pertimbangan karena produk tersebut laku dipasaran dan tidak mempertimbangkan tingkat persaingan yang tinggi dan pada gilirannya akan menyebabkan produk kalah saing dipasaran.

Berdasarkan pengamatan lapangan terhadap anggota permasalahan yang dihadapi selama ini terhadap produk yang dihasilkan agar berbeda dengan produk pesaing, mereka kurang memiliki pengetahuan yang cukup, selama ini mereka tidak pernah mendapatkan penjelasan bagaimana membuat sebuah produk itu berbeda dengan yang sehingga tingkat persaingan antar pesaing itu dapat diatasi.

Anggota juga menuturkan masih kurangnya pemahaman pentingnya produk yang berbeda atau yang memiliki keunggulan tersendiri. Juga apa yang mereka buat selama ini hanya mengikuti produk orang lain dan masuk dalam pasar.

Banyak upaya yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi masalah tersebut dan salah satu solusi yang ditawarkan oleh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning adalah dengan memberikan penjelasan berkenaan bagaimana membuat produk yang memiliki keunikan sehingga pelanggan akan selalu tertarik membeli dan hal ini akan membuat produk tetap bersaing.

Penjelasan diberikan dengan menghasilkan perubahan motivasi dalam merubah produk yang mereka hasilkan. Penjelasan yang diberikan berkenaan dengan cara membangun kreatifitas produk makanan yang dihasilkan peserta dalam rangka menghadapi persaingan produk di masa pandemic ini dijelaskan dengan memberikan konsep dasar kreatifitas dan arti pentingnya kreatifitas dan penerapan kreatifitas pada setiap produk yang dihasilkan.

Dari hasil pengabdian yang dilakukan dengan menilai keberhasilan sebelum dan sesudah anggota kelompok mendapatkan materi tentang membangun kreativitas ini antara lain:

  1. Pengetahuan anggota kelompok dalam proses membuat produk yang berbeda dari yang sudah ada.

Pengetahuan mengenai proses membuat produk yang berbeda dari yang sudah ada yang diperoleh anggota kelompok akan menjadi motivasi bagi mereka dalam mendapatkannya, semakin tinggi pengetahuan mereka akan arti pentingnya mengetahui proses membuat produk yang berbeda dari yang sudah ada ini maka akan semakin bersemangat mereka dalam berkreasi. Diketahui bahwa skor sebelum mendapatkan  pengetahuan tentang Pengetahuan Peserta proses membuat produk yang berbeda dari yang sudah ada sebesar 1,8 yang artinya masih sedang, sedangkan setelah mendapatkan pengetahuan menjadi 2,9 yang artinya sudah baik.

  1. Pemahaman anggota kelompok tentang manfaat atau keguanaan dari membuat produk berbeda dengan produk lainnya dalam memenuhi harapan konsumen

Manfaat atau keguanaan dari membuat produk berbeda dengan produk lainnya dalam memenuhi harapan konsumen, dengan dilakukannya kreativitas produk maka usaha dapat menghadapi persaingan yang mereka hadapi. Sejauhmana anggota kelompok memahami manfaat atau keguanaan dari membuat produk berbeda dengan produk lainnya dalam memenuhi harapan konsumen maka dapat diketahui bahwa skor sebelum mendapatkan  materi mengenai manfaat atau keguanaan dari membuat produk berbeda dengan produk lainnya dalam memenuhi harapan konsumen sebesar 1,6 dan setelah mendapatkan materi mencapai 2,8 dan hal ini menunjukkan peserta sudah jelas bagi peserta bahwa dengan memahami upaya yang dilakukan pengelola usaha membangun kreativitas produk dalam menghadapi persaingan dalam rangka memenangkan pasar.

  1. Kemampuan anggota kelompok tentang membuat produk yang berbeda dari produk kebanyakan

Untuk menghasilkan produk yang berbeda dan memiliki ciri khas maka seorang pengelola usaha perlu menerapkan beberapa hal antara lain memahami potensi yang ada pada dirinya sendiri, kemudian menghasilkan produk yang unik dengan cita rasa tersendiri dan dilakukan secara berulang-ulang atau juga konsisten dan juga terus berusaha mendengarkan keluhan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Untuk bagaimana kemampuan peserta dalam  membuat produk yang berbeda dari produk kebanyakan maka dapat diketahui bahwa skor sebelum mendapatkan  penjelasan mengenai kemampuan membuat produk yang berbeda dari produk kebanyakan sebesar 1,5 dan setelah mendapatkan penjelasan mencapai 2,4. Sesungguhnya dalam praktek kreativitas ini sesungguhnya peserta sudah memiliki dan menerapkan ide kreatif mereka tanpa disengaja atau alami. Sebagai contoh untuk produk kue talam, peserta sudah menerapkan kemasan yang konsisten sehingga adanya warna dan kemasan yang sudah dikenal oleh konsumen terhadap produk yang dijual.

Kemudian juga pada produk goreng pisang ketan yang dihasilkan dengan menerapkan kemasan dengan menggunakan daun pisang memiliki cita rasa tersendiri dan ini menjadi sebuah keunikan terhadap rasa yang ada.  Dari produk yang dihasilkan memang dapat diketahui peserta sebagian tanpa disengaja telah mempertahankan keunikan produk karena dari tanggapan konsumen mereka dijelaskan sebagian dari konsumen sudah mengenal produk dari rasa dan aroma sehingga adanya rasa ketertarikan.

  1. Mencoba membuat produk yang berbeda dengan produk yang lain

Berkenaan dengan mencoba membuat produk yang berbeda dengan produk yang lain ini adalah usaha yang dilakukan oleh anggota KUBE Graha Permai dalam berkreasi menghasilkan produk yang dihasilkanya hal ini dilakukan dalam rangka membangun semangat mereka untuk selalu eksis dalam berbagai kondisi maka dapat diketahui bahwa skor sebelum mendapatkan  penjelasan sebesar 1,5 dan setelah mendapatkan materi mencapai 2,9 dan hal ini menunjukkan peserta bersemangat dalam mencoba berkreasi membuat produk yang berbeda dengan produk yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui dengan jelas bahwa dengan menggunakan empat indikator pengabdian masyarakat pre test dan post test, maka dapat dibuat rekapitulasi hasil pengabdian bahwa setelah mengikuti pengabdian dalam membangun kreativitas peserta mengalami peningkatan wawasan dari 1,6 menjadi 2,7 ini menunjukkan adanya perubahan yang berarti pasca mendapatkan materi. Dari empat indikator di atas, dapat diketahui indikator tertinggi adalah pada semangat sedangkan indikator terendah adalah pada kemampuan berkreasi. Sedangkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman masih dalam kategori rata-rata.

Usaha yang dilakukan dengan memberikan penjelasan tersebut membuat perubahan dalam wawasan dan sikap dalam menghasilkan produk unik dan berdaya saing mempertahankan pelanggan setia. Hal ini juga mampu mendorong semangat para ibu-ibu dalam menghadapi tantangan di masa pandemic seperti sekarang ini. Dan semoga wabah ini segera berlalu dan mereka bisa tetap berjuang menghadapi tantangan kehidupan.

 

Berita Lainnya

Index