48 Mahasiswa Dari 27 Kampus di Indonesia Berandai Kuansing di Unilak, Bertema Nawasena Nusantara

48 Mahasiswa Dari 27 Kampus di Indonesia Berandai Kuansing di Unilak, Bertema Nawasena Nusantara

RIAUREVIEW.COM --Sebanyak 48 mahasiswa dari 27 perguruan tinggi di Indonesia menari Randai Kuansing saat digelar pentas seni budaya bertemakan "Nawasena  Nusantara" (Masa Depan Yang Indah Bagi Nusantara), di panggung fib Unilak, Rabu malam, 20 Desember 2023. Ke 48 mahasiswa yang menari Randai Kuansing di Unilak merupakan mahasiwa yang kuliah di Unilak selama lebih dari 3 bulan dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023.

Kegiatan pentas seni ini, dibuka oleh Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS M Hum, hadir Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto SH MH, Koordinator PMM Unilak Ambar Triatnaninggsih,S.Hut, M.Si, dekan dosen dan disaksasikan sekitar 1000 mahasiswa.

Randai Kuansing yang tampil di bagian penutup itu mampu mengibur seluruh talent dan penonton, bahkan Rektor Unilak dan Wakl Rektor III turut serta menari Randai, suasana gembira sesama mahasiswa dan dosen terjalin, saling menari mengikuti rentak lagu dan musik yang mengiringi.

Dalam helat pentas seni budaya malam itu, serangkaian tampilan pertunjukan seni yang ditampilkan oleh 48 mahasiswa PMM 3 Unilak adalah merupakan hasil dari eksplorasi budaya dari program Modul Nusantara yang telah dijalani beberapa bulan belakangna. Tka heran kemudian , beragam khazanah seni budaya dari daerah mereka masing-masing pun turut ditampilkan. Seperti misalnya dari jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lombok, Maluku dan Sulawesi.

Pentas Seni budaya Nawasena Nusantara merupakan kegiatan ke 16 sekaligus kegiatan penutup dari program PMM 2023 Unilak. Selama di Unilak mahasiswa yang ikut program PMM 3 tersebut kemudian belajar tentang budaya Melayu Riau, mereka dibawa ekeplorasi dan jelajah budaya ke berbagai kantong-kantong budaya yang ada di Provinsi Riau, seperti istana Siak, candi Muara Takus, museum, kampung Patin,  mengenal pantun, adat istiadat, suku asli Riau dll.

Kemudian di penghujung program PMM ini, mahasiswa dari 27 kampus di Indonesia tersebut diberi pula ruang untuk memperkanelkan ragam budaya dari daerah asal masing masing sebagai bukti kecintaan mereka terhadap budaya dan membangkitkan kesadaran kultural mereka.

Para pemeran dan pemain dalam pentas seni budaya malam itu, mulai dari lakon, pemain, sutradara, dan tim produksi adalah mahasiswa PMM 3 Unilak. Ketua panitia Muhammad Abarizan Wattimena menyebutkan, pentas seni diikuti oleh seluruh mahasiwa PMM 3 Unilak.

Selama kami di Riau, kami melihat orang  dan masyarakatnya mencintai budaya dan khasanah adat istiadat yang mereka miliki dan kami juga memandang penting menyadari pentingnya khasanah dari adat budaya daerah kami masing-masing. Dari ini kita dapat mengetahui, bangsa Indonesia kaya khasanah budaya. Yang memiliki kekuatan masing-masing.

" Selain sebagai talen kami juga sebagai tim produksi, ada crew panitia dll, ini menjadi pengalaman berharga bagi kami. Terimakasih Unilak. ujar Wattimena.

Rektor Unilak Prof Dr Junaidi memberikan apresiasi kepada mahasiswa PMM 3 Unilak yang mampu menampilkan budaya daerah masing masing di Unilak. Kemudian mereka juga mengenal budaya Melayu Riau.

"Tentu ini semakin menambah wawasan budaya nusantara, pengetahuan dan daerah daerah masing masing, Indonesia kaya akan budaya, maka mari kita bersatu, dan saling memperkuat. Indonesia kaya akan budaya adat dan Istiadat, Lebih dari 3 bulan di Unilak tentu kami berharap adik adik mahasiswa PMM 3 Unilak akan mendapatkan pengalaman positif tentang budaya Melayu Riau, dan semakin mencintai adat istiadat serta semakin tumbuh rasa cinta Indonesia.

Sementara itu salah seorang dosen Modul Nusantara Unilak, Jefri al Malay yang mendampingi kegiatan Modul Nusnatara mengatakan,  kegiatan Pentas Seni Budaya ini menjadi puncak program yang telah disusun oleh tim Modul Nusantara. Sebagai kegiatan puncak, dimaksudkan agar kiranya, keseluruhan rasa, cipta dan karsa mahasiswa diharapkan benar-benar mampu menumbuhkan kesadaran kultural mereka. Selain itu, diharapkan dari proses persiapan penampilan yang memang Sudah disiapkan beberapa bulan sebelumnya, dapat dijadikan sebagai sebuah momen dimana mereka berinteraksi satu dengan yang lainnya, dari satu daerah dengan daerah lainnya sehingga mereka benar-benar sadar dan bisa menghargai keberagaman yang memang sumber kekuatan di negara Indonesia ini. 

“Itulah makanya anak-anak memilih tema Nawasena Nusantara yang artinya adalah masa depan yang cerah bagi nusantara. Beragam khazanah budaya nusnatara ditampilkan dan tak lupa pula kita perkenalkan mereka dengan salah satu seni budaya yang paling popular pula di Riau yakni Randai Kuantan. Kita tentu Bahagia melihat penampilan mereka karena tidak semua dari 48 orang itu yang kampus asalnya dari fakultas ilmu budaya tetapi mereka tampil maksimal, jujur dan totalitas,” ujar dosen Fib Unilak ini. (Rls)

Berita Lainnya

Index