LPPM Unilak dan Perbanusa Taja Webinar Di Peringatan HSN 2024

LPPM Unilak dan Perbanusa Taja Webinar  Di Peringatan HSN 2024

RIAUREVIEW.COM --Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2024 setiap tanggal 21 Februari diperingati Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unilak dengan mengadakan webinar dengan tema keterlibatan stakeholder dalam pengelolaan sampah, Rabu, 21 Feb 2024. 

Pelaksanaan webinar dilakukan secara daring dan luring dengan narasumber yaitu Hj Soffia Seffen dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Hendro Wibowo Ketua Kampung Sahabat Lingkungan Kab Karawang Jabar,  William Kristi ST Mr dari tim leader lingkungan PT PLN Power Pembangkit Tenayan Raya. Prama Widayat, Ketua PERBANUSA DPD 1 Riau yang juga Direktur Bank Sampah Unilak 

Webinar dibuka oleh Wakil Rektor Unilak I Dr Zamzami M.Kom, dan diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai unsur seperti mahasiswa, aktiviis lingkungan, dosen, pemerintah, dunia industri dan UMKM dll.

Ketua LPPM Unilak Dr David Setiawan ST MT, mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Unilak telah mendukung setiap kegiatan LPPM Unilak. Di peringatan Hari Sampah Nasional ini LPPM Unilak turut ambil peran dalam kegiatan lingkungan dengan mengadakan webinar. Kami mengucapkan terima kasih kepada narsumber yang telah berkenan hadir dan memberikan materi, ini dapat menambah wawasan baru bagi peserta webinar, dan mendorong mengatasi persoalan sampah.

Disebutkan Dr David, bahwa LPPM Unilak lebih dari 8 tahun telah melakukan pendampingan kepada puluhan kelompok masyarakat untuk terlibat dalam mengatasi persoalan sampah di masyarakat. Bersama dengan kelompok masyarakat yang kemudian mendirikan bank sampah, sampah sampah diolah dan dimanfaatkan untuk dijadikan barang yang lebih bernilai, seperti pupuk kompos,tas, kursi dll. 

"Tahapan persiapan peringatan HSN telah dilakukan oleh LPPM mulai dengan menjalin mitra, pelatihan pendampingan, dan berlangsung secara berkelanjutan. LPPM berharap semua stakeholder (kampus, aktifis, sekolah, perguruan tinggi, mahasiswa, kelompok masyarakat, dunia industri dll) bersama-sama sadar bagaimana kita harus mengolah sampah kita dengan memilah sampah dimulai dari rumah, kemudian bisa diolah bank sampah di TPS terpadu, dibuat kompos, atau kerajinan lainnya. Kami berpikir dengan bersama-sama memilih sampah dimulai dari rumah sampah ini bisa kita minimalisir jumlahnya untuk sampai di TPS. Kita semua harus bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan. Moto kita sampah ku adalah tanggung jawab ku. Bukan sampahku tanggung jawab orang lain." ujar Dr David.

Sementara itu Wakil Rektor I Unilak Dr Zamzami, memberikan apresiasi kepada LPPM Unilak yang konsisten mengajak berbagai stakholder untuk ambil bagian dalam persoalan sampah dan lingkungan. LPPM Unilak ini telah berhasil melakukan pendampingan kepada puluhan kelompak masyarakat dari 5 kab di Riau.

Bahkan pada tahun 2023 lalu sinergitas LPPM Unilak dengan Pertamina Hulu Rokan telah membuahkan prestasi beberapa bank sampah binaan berhasil meraih prestadi baik tingka provinsi maupun nasional. Di Unilak juga telah berdiri bank sampah, berdirinya ini juga hasil kerja keras LPPM Unilak dan kita apresiasi. Kita mendapatkan bantuan dari PHR berupa kendaraan, mesin pencacah, mesin press dll. Saya berharap LPPM Unilak memalui program bank sampah/lingkungan ini dapat menyasar atau membantu lebih banyak masyarakat. Sehingga persoalan sampah semkain cepat teratasi. Jelas Dr Zamzami.

Sementara itu Ketua Perbanusa Riau Prama, menyampaikan, hari peduli sampah nasional harus dimaknai dengan semangat kolaborasi, dimana pengelolaan sampah harus ada keterlibatan: pemerintah, perusahaan, masyarakat, perguruan tinggi, media dan juga komunitas.

Pemerintah sebagai pembuat regulasi yang menaungi pengelolaan sampah yang nantinya menjadi dasar utk bergerak para pegiat lingkungan.  Perusahaan ambil bagian melalui program CSR, TJSL seperi yg dilakukan oleh PHR, PLN, PEGADAIAN melalui program bank sampah, sedangkan EPR merupakan kewajiban perusahaan untuk membeli kembali sampah dari produk yang mereka hasilkan. Tegas Prama.

Ditambahkannya, masyarakat juga harus mendukung gerakan pengelolaan sampah melalui bank sampah setingkat RT atau RW. Perguruan Tinggi Melakukan transfer knowledge melalui pengabdian dan penelitian, hal ini yang sudah dilakukan oleh universitas lancang kuning melalui LPPM dengan bank sampah Unilak. 

"Media juga berperan untuk menyebarkan informasi tetang program bank sampah, kalau bisa ada liputan mingguan agar program ini dapat lebih masif. Komunitas seperti Perbanusa merupakan wadah untuk menyatukan pengelola sampah dan bank sampah saling bertukar informasi terkait harga, rantai distribusi sampai pabrik pengolah. Dengan adanya sinergitas ini, akan memberikan dampak positif dalam pengelolaan sampah, mencapai target pengurangan sampah sampai 50 persen lebih" Sebut Prama. (Rls)

Berita Lainnya

Index