BBKSDA Riau Identifikasi Tiga Harimau di Lokasi Pemanen Sagu Diterkam

BBKSDA Riau Identifikasi Tiga Harimau di Lokasi Pemanen Sagu Diterkam
Ilustrasi/cakaplah.com

RIAUREVIEW.COM -- Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengungkap fakta  pemanen sagu yang diterkam harimau di Dusun III Sungai Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Minggu (17/3/2024) malam.

Korban bernama FII berusia 30 tahun. Akibat serangan harimau, korban mengalami luka terbuka pada bahu dan lengan sebelah kanan.

Lokasi serangan harimau  berada di barak terbuka pekerja panen sagu, yang berjarak lebih kurang 1,5 Km dari permukiman atau perkampungan warga.

Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan menyebut, pihaknya telah melakukan identifikasi dengan drone thermal di lokasi kejadian. Di sana, ditemukan tiga ekor harimau.

"Di lokasi sana, minimal ada  tiga individu. Individu yang menerkam pekerja pemanen sagu tersebut, kami belum bisa pastikan yang mana," ujar Genman, Rabu (20/3/2024).

Genman menyebut,  sebelumnya, pihaknya juga telah berhasil mengidentifikasi ada dua ekor satwa belang dilindungi tersebut yang merupakan induk dan anak.

Menurut masyarakat setempat, lanjut Genman,  datangnya harimau di Kampung Penyengat merupakan hal yang lumrah. Masyarakat di sana sangat menghormati dan menghargai keberadaan harimau.

Genman mengungkapkan, dari koordimasi  dengan kepala desa, pihaknya bersama-sama melakukan penggiringan ke habitatnya (harimau) melalui kearifan tradisional masyarakat. Ada ritual mendoakan harimau agar kembali baik-baik ke hutan.

"Kami sampai sekarang belum mendapatkan persetujuan untuk memasang box trap agar harimau ini tertangkap untuk ditranslokasi. Permintaan kepala desa dilakukan lewat ritual. Kita tunggu beberapa hari ke depan," beber Genman.

Genman menambahkan, tim di lapangan sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan kepala desa jika akan memasang box trap.

"Semoga bisa tertangkap, sehingga bisa ditras lokasi ke habitat kembali," ucapnya.

Dari hasil pemetaan sementara, lokasi kejadian berada di hutan produksi konversi (HPK). Tumbuhan atau tanaman sagu tersebut, tumbuh di kawasan HPK, kemudian masyarakat melakukan pemanenan di sana.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index