Penyebaran HIV/AIDS Tertular dari Lokalisasi Pelacuran dan THM

Penyebaran HIV/AIDS Tertular dari Lokalisasi Pelacuran dan THM
Rapat Kerja Stakholder KPA Kabupaten Bengkalis, Jumat (28/12/2018) di Gedung Organisasi Wanita (GOW) Bengkalis.

BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM -Penyebaran penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) kian hari kian memprihatinkan. AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Selain dikenal virus HIV juga infeksi virus-virus lain yang mirip dan menyerang spesies lainnya. HIV ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam membram mukosa atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV seperti darah. Penularan terjadi melalui hubungan intim, tranfusi darah dan jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh.

Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Stakholder KPA Kabupaten Bengkalis, Jumat (28/12/2018) di Gedung Organisasi Wanita (GOW) Bengkalis. Kegiatan itu dipimpin Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bengkalis.

Ismail Mahyuddin menyampaikan dalam penanganan HIV/AIDS ini harus serius yaitu sasaran lokalisasi  dan tempat terjadinya penularan HIV/AIDS tersebut seperti di  tempat hiburan malam (THM) dan ini dilakukan secara kontiniu tanpa batas waktu.

Menurutnya lagi, dari data Global Report UNAIDS Tahun 2013 terdapat 34 juta orang terinfeksi HIV di dunia. Sebanyak 2,5 juta orang terinfeksi setiap tahunnya dan 1,7 juta orang telah meninggal dunia akibat AIDS. Tren kasus HIV dan AIDS menurun di kebanyakan Negara di dunia tetapi di Indonesia termasuk dalam 9 negara dengan peningkatan kasus infeksi HIV pada usia 15-49 tahun, lebih dari 25%.

"Selama ini sering terlambat melakukan pencegahan sehingga terjadi kematian kepada penderita HIV/AIDS untuk itu kita perlu melakukan sosialisasi ke desa, kecamatan yang merupakan tempat sasaran penularan HIV/AIDS dan melakukan pendekatan, pengertian dengan penderita", ungkapnya.

Ia mengatakan, untuk menyukseskan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ini perlu dukungan semua pihak dan juga stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan lainnya.

Turut hadiri dalam kegiatan perwakilan dari Kepala Satuan Binmas Bengkalis Slamet Suryadi, Bakesbang Pol Supriono,  Kepala Satuan Narkoba spesialis penyakit dalam RSUD Kabupaten Bengkalis Dr. Agnes, anggota Pokja Komisi Penangulangan AIDS dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Bengkalis.

Berita Lainnya

Index