BENGKALIS - Puluhan perahu layar mini tanpa awak berlayar di Pantai Lapin, Pulau Rupat utara, Kabupaten Bengkalis, Riau. Layarnya berwarna-warni terbuat dari kain, sangat kontras, mengembang ditiup angin.
Warga Bengkalis menyebut perahu itu dengan sebutan 'Jong'. Tinggi lancang layarnya mencapai 2 meter. Sedangkan panjang replika perahu 1,5 meter dengan lebar 20 centimeter. Terbuat dari kayu pilihan, yaitu kayu pulai.
Perahu Jong adalah miniatur perahu layar yang geraknya tergantung dengan arah angin. Permainan tersebut merupakan permainan tradisional di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri). Biasanya permainan ini dilakukan oleh masyarakat nelayan.
Pada Minggu (9/7) pagi buta, puluhan pemain Jong sudah datang ke Pantai itu. Kedatangannya untuk mengikuti perlombaan Jong dalam rangka event Festival Rupat Culture Paradise.
Acara dengan kearifan lokal tersebut sudah digelar 3 tahun berturut-turut. Digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Riau berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbupora) Kabupaten Bengkalis.
Pada event tahun ini digelar selama tiga hari. Mulai tanggal 7 hingga 9 Juli 2023. Berbagai perlombaan lainya juga digelar pada event ini, yakni lomba perahu hias, tari twist, dan Running 10K.
Pada pukul 07.00 WIB, para pehobi Jong mulai bersiap-siap memainkan Jong dengan mengandalkan tiupan angin. Replika perahu mini itu dibawa dan diletakkan di permukaan laut. Kemudian, dilepaskan, saling berpacu menuju garis yang telah ditentukan.
Seorang wisatawan asal Kota Pekanbaru bernama Andre mengaku baru pertama kali melihat atraksi perahu jong. Menurutnya, permainan itu sudah jarang digelar oleh masyarakat biasa yang tinggal di daerah pesisir Riau.
"Saya baru pertama kali melihat langsung permainan perahu jong ini. Sangat keren, perahunya berwarna-warni. Saya apresiasi pihak pantia yang membuat acara ini, karena untuk melihat permainan perahu jong sudah terbilang langka. Paling hanya bisa dilihat saat momen-momen tertentu saja," ucap Andre, Minggu (9/7) di lokasi.
Sementara, Kepala Dispar Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan, event tersebut sebagai ajang promosi pariwisata Riau, khususnya Pulau Rupat, Bengkalis. Sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Pantai Lapin.
"Sasaranya adalah memajukan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal dalam jangka panjang. Sekaligus mendorong pariwisata di Pulau Rupat sebagai tujuan wisata nusantara dan mancanegara," kata Roni Rakhmat.
Dispar Provinsi Riau terus berupaya menggenjot kawasan tersebut menjadi lokawisata yang diminati banyak wisatawan. Satu di antaranya dengan menggelar event Culture Paradise Festival Rupat dan Running 10K.
Diungkapkan dia, Festival Rupat dan Running 10K tahun ini diikuti sejumlah wisatawan asing dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menandakan Pulau Rupat semakin di kenal oleh turis mancanegara.
Selain diikuti sejumlah wisatawan mancanegara, acara ini juga dihadiri wisatawan lokal dari luar Provinsi Riau. Mereka berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
"Ada 5 wisman dari AS hadir pada event Festival Rupat dan Running 10K tahun ini. Antusiasme wisatawan lokal dari luar Provinsi Riau juga sangat tinggi. Berbagai atraksi seni pertunjukan dan budaya juga digelar selama 3 hari. Alhamdulillah acara berjalan lancar," kata Roni.
Berdasarkan data dari Disparbupora Kabupaten Bengkalis, selama 3 tahun terakhir kunjungan wistawan ke Pulau Rupat mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, tercatat 31.695 wisnus datang ke di Pulau Rupat. Jumlah tersebut meningkat di tahun 2022 menjadi 52.710 pengunjung. Bahkan, ada 22 wisatawan mancanegara. Sedangkan di 2023, sampai Mei saja, 20.888 wisatawan telah datang ke Pulau Rupat.