Dinilai Sebabkan Biaya Kuliah di PTN Meroket, Zetriuslita: Sejak Awal UKT Sudah Banyak Dikeluhkan

Dinilai Sebabkan Biaya Kuliah di PTN Meroket, Zetriuslita: Sejak Awal UKT Sudah Banyak Dikeluhkan
Prof Dr Zetriuslita SPd MSi/foto: Goriau.com

RIAUREVIEW.COM --Penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) saat ini kembali disorot. Khususnya karena penerapan sistem ini membuat biaya pendidikan di PTN jadi meroket. Hal ini yang pada akhirnya membuat wajah PTN di Tanah Air jadi berubah.

Penilaian itu juga dilontarkan pengamat pendidikan Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Zetriuslita SPd MSi, Kamis (16/5/2024). "Sejak awal sistem UKT ini diterapkan, sudah banyak kalangan yang mengeluhkan. Khususnya mereka yang anaknya sedang mengenyam pendidikan tinggi. Yang jelas, UKT membuat biaya kuliah di PTN jadi tinggi," terangnya.

Bahkan saat ini, ada beberapa PTN di Tanah Air yang uang kuliahnya lebih tinggi dibandingkan perguruan tinggi swasta (PTS).

"Terkadang hal ini membuat anak-anak kita mengurungkan niatnya untuk kuliah di kampus negeri ternama. Karena biaya kuliahnya mahal, " tambahnya.

Kondisi yang ada saat ini, sangat jauh berbeda dengan dahulu. Menurut Zetriuslita, dahulu PTN adalah tujuan bagi anak-anak yang memiliki SDM di atas rata-rata, meski berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Sementara saat ini, PTN malah terkesan jadi tempat kuliah anak-anak ekonomi menengah ke atas.

"Kita harapkan, pihak kementerian terkait menelaah kembali kebijakan terkait UKT ini. Sebab dampaknya sangat luar biasa terhadap generasi penerus bangsa ke depannya. Khususnya dalam melahirkan SDM-SDM berkualitas," tambahnya.

Maksimal Level 5

Sementara terkait biaya kuliah di PTN, Zetriuslita menilai, angka paling maksimal adalah UTT level 5, atau setara Rp5 juta per semester.

"Sehingga nantinya, para calon mahasiswa baru tetap akan memprioritaskan perguruan tinggi negeri sebelum memilih perguruan tinggi swasta,'' tambahnya.

Khususnya untuk calon mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektualitas tinggi namun pas-pasan secara ekonomi. Sehingga mereka tetap bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

"Ini juga sesuai dengan cita-cita para tokoh dunia pendidikan kita yang terdahulu, yakni mencerdaskan bangsa. Intinya kita harapkan kepada para pemimpin jangan sampai dunia pendidikan kita lebih kuat unsur komersilnya, " pungkasnya. **

 

 

 

Sumber: Goriau.com

Berita Lainnya

Index