Unilak Berkomitmen Dukung dan Perjuangkan Hak Hak Disabilitas Mengenyam Pendidikan Tinggi

Unilak Berkomitmen Dukung dan Perjuangkan Hak Hak Disabilitas Mengenyam Pendidikan Tinggi

PEKANBARU,RIAUREVIEW.COM -- Hari Disabilitas Internasional yang diperingati tiap tanggal 3 Desember juga dilaksanakan di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Hal ini dilakukan dengan mengadakan seminar Disability to be Capability dengan tema " Penguatan Guru dan Orang Tua Bagi Pengembangan Potensi Disabitas". Rabu, 21. Desember 2022. Di aula Pustaka Unilak.
 

Pelaksanaan seminar dibuka oleh Rektor Unilak Dr Junaidi turut hadir Wakil Rektor II Hardi SE MM , Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto SH MH. Dengan narasumber yaitu Dosen Universitas Negeri Padang Antoni Tsaputra. SS.MA.,P.hD. Efran Zudetta.MA, dosen Pendidikan Khusus Unilak, Yasni SPd.M.Pd, Pengawas PLB Pendidikan Riau. Dengan peserta kepala sekolah, guru, siswa dan para oang tua.
 

Ketua panitia yang juga Koordinator Unit Phisikologis dan Disabilitas Helena Filtri.M.Ps saat memberikan sambutan mengatakan bahwa Unilak saat ini menerima 18 mahasiswa baru penyandang disabilitas, ini berkat dukungan Rektor Unilak. Kami ingin mengenalkan kepada masyarakat umum kita ingin menemukan dan mengoptimalkan potensi anak-anak disabilitas, dan layanan disabilitas Unilak dapat dimanfaatkan.
 

"Capability juga harus didukung penguatan guru dan orang tua. Dengan harapan nantinya anak anak ingin melanjutkan kuliah maka kita akan liat potensi bakat akan kearah mana mereka cocok, pendidikan itu adalah hak tiap orang," ujar Helena
 

Sementara itu Rektor Unilak Dr Junaidi mengatakan Unilak tahun ini telah menerima mahasiswa disablitas,dan secara resmi kami mengumumkan kepada publik, setelah itu Unilak mendirikan Prodi Pendidikan Khusus. Prodi ini jarang ditemukan di kampus lain. Alhamdulillah ini di dukung oleh Pemprov Riau, dan diberikan rekomendasi tertulis oleh gubernur Riau.
 

Dijabarkan Dr Junaidi, tahun ini ada 47 mahasiswa yang mengambil Prodi Pendidikan Khusus. Jadi kami memberanikan diri. Implikasinya kami mendirikan layanan Pusat Phisikologi dan Disabilitas. Adanya lembaga ini kami berharap semakin kuat program disabiltas. Selain itu dalam pembangunan gedung dan infrastuktur juga akan dibuat dengan ramah disabilitas. Artinya pelan-pelan kami berupaya untuk memenuhi fasilitas-fasilitas yang disediakan. Kami terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat luas. Penyandang disabilitas memiliki hak menyandang pendidikan tinggi, dengan harapan mereka setelah mendapatkan itu dapat menjadi insan mandiri
 

"Secara pribadi saya mengucapkan selamat datang kepada Bapak Antoni yang baru pertama kali ke Unilak. Kami mohon masukan terkait program program disabilitas di Unilak dan juga berharap Pak Antoni berkenan dibukakan jaringan ke Unilak dengan lembaga internasional yang fokus pada bidang atau hak hak disabilitas." ujar Dr Junaidi.
 

Sementara itu Antoni yang meraih pendidikan S2 dan S3 di Australia mengatakan pentingnya dukungan orang tua dan masyarakat agar penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan tinggi. " Memang benar ada stigma yang diterima penyandang disabilitas, namun hak hak disabilitas juga perlu dihormati, ketika berbicara disabilitas maka itu berkaitan dengan hak azasi. Untuk pendidikan kiranya juga perlu penyesuaian kurikulum bagi disabiltas.

Berita Lainnya

Index